Seminar Bedah Buku: “Integrasi Iman dan Ilmu, Pendekatan Sinektik bagi Pendidikan di Indonesia”
Ciracas, 8 Januari 2025 – Aula Rapat Digital IPRIJA. Seminar Bedah Buku dengan judul “Integrasi Iman dan Ilmu, Pendekatan Sinektik bagi Pendidikan di Indonesia” sukses digelar di Aula Rapat Digital IPRIJA. Buku ini merupakan karya monumental KH. Dr. Asep Maskur, M.Kom.i. Penulis adalah pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah Jakarta Timur sekaligus dosen Fakultas Dakwah IPRIJA.
Seminar ini dihadiri oleh akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa, serta dipandu oleh Dr. Sadari, moderator yang juga merupakan pimpinan penerbit CV. Iqralana.

Acara dibuka dengan sambutan dari Drs, Diki Dwi Prakoso, MM., Wakil Rektor 2 IPRIJA yang memberikan pengantar mengenai pentingnya pembahasan buku ini dalam konteks pendidikan di Indonesia. Dalam pengantarnya, Wakil Rektor menekankan bahwa buku ini hadir sebagai jawaban atas tantangan pendidikan yang semakin kompleks, serta sebagai jembatan untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses belajar mengajar.
Pendekatan Sinektik dalam Pendidikan
Pemateri memulai dengan penjelasan mendalam tentang konsep Pendekatan Sinektik yang dibahas dalam buku. Pendekatan ini dirancang untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dalam empat aspek utama: spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. KH. Dr. Asep Maskur menjelaskan bahwa pengembangan tersebut dilakukan melalui optimalisasi fungsi berbagai potensi manusia, terutama pendengaran, penglihatan, dan hati. Prinsip-prinsip tersebut diambil dari petunjuk-petunjuk Al-Qur’an yang menjadi pedoman utama dalam proses pendidikan.
Model pembelajaran sinektik ini menggunakan dua strategi utama yang dikemukakan oleh penulis: pertama, menggabungkan unsur-unsur yang sepintas nampak tidak berhubungan; dan kedua, membuat analogi untuk menemukan makna baru serta menjadikan yang asing menjadi familiar. Pendekatan ini bertujuan untuk memupuk kreativitas, dengan meyakini bahwa setiap elemen dalam kehidupan dapat saling terhubung untuk menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan menyeluruh.
Integrasi Progresivisme dalam Pembelajaran
Selain itu, buku ini juga menyajikan analisa terkait filsafat pendidikan progresivisme, yang sangat relevan dalam konteks perkembangan pendidikan Indonesia saat ini. Progresivisme berfokus pada pentingnya peran peserta didik sebagai subjek yang aktif, yang memiliki potensi untuk berkembang dan menyelesaikan masalah. Filsafat ini menganggap bahwa manusia senantiasa berusaha untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik, sejalan dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang terus berkembang.
Dalam pembahasan ini, KH. Dr. Asep Maskur merujuk pada tafsiran beberapa ulama besar seperti Ibn Kathir, Sayyid Qutb, dan Quraish Shihab, yang membahas konsep Ulu al-Albab dalam Al-Qur’an (QS. Al-Nahl: 78, QS. Ali Imran: 190-195). Para ahli tafsir ini menginspirasi pemahaman bahwa karakteristik Ulu al-Albab yang bijaksana, kreatif, dan selalu berpikir kritis, adalah sosok ideal yang seharusnya lahir melalui proses pendidikan yang mengintegrasikan iman dan ilmu.

Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah paparan materi dari penulis, sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung dengan sangat antusias. Peserta seminar mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi model pembelajaran sinektik dalam konteks pendidikan di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Penulis menjelaskan bahwa penerapan model ini dapat dilakukan secara bertahap, mulai dari kurikulum pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, dengan melibatkan semua elemen pendidikan, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat.
Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang tertarik pada bagaimana pendidikan berbasis iman dan ilmu dapat membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam akhlak dan spiritualitas. KH. Dr. Asep Maskur memberikan penekanan bahwa integrasi iman dan ilmu bukan hanya soal teori, tetapi harus dapat diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Penutupan
Acara seminar bedah buku ini ditutup dengan harapan agar konsep-konsep yang diangkat dalam buku ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pendekatan sinektik yang mengintegrasikan iman dan ilmu menjadi penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat.
Seminar ini menjadi momentum berharga untuk merefleksikan pentingnya kreativitas dalam pendidikan, serta mendorong pengembangan kurikulum yang lebih holistik, sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan spiritual bangsa.
Seminar diliput oleh Tim Kreatif Dewan Mahasiswa melalui kanal resmi DEMA IPRIJA dan bisa diakses di sini.
Reporter: MAA.

